Batman Arkham Origins

Batman Arkham Origins

Selasa, 01 April 2014

Dubai Ingin Menjadi Pusat Ekonomi Syariah Dunia


Pemimpin Dubai sekaligus Perdana Menteri dan Wakil Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Mohammed bin Rashid Al Maktoum, berniat menjadikan Dubai sebagai ibu kota ekonomi syariah dunia dalam tiga tahun mendatang.

Untuk membahas rencana tersebut, sejumlah praktisi industri, pemerintah, dan para akademisi bertemu guna membahas masalah kesenjangan keterampilan yang sudah ada dan dibutuhkan bagi industri keuangan syariah.

Perwakilan senior dari berbagai macam lembaga seperti Standard&Poor’s, Simmons & Simmons, Dubai Holding, Dubai Islamic Bank, Dubai Financial Service Authority bergabung dengan para pimpinan perguruan tinggi dan akademisi untuk mendiskusikan keterampilan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memastikan industri keuangan syariah tumbuh subur di masa depan.

Hasil diskusi tersebut menghasilkan sejumlah saran penting, seperti bagaimana cara Uni Emirat Arab mengatasi kesenjangan keterampilan para SDM ekonomi syariah. Hal yang penting dilakukan adalah penguatan hubungan dan komunikasi antara industri dan akademisi.

Dengan adanya komunikasi yang baik diharapkan akademisi mengetahui keterampilan apa yang dibutuhkan untuk mengisi posisi di industri keuangan syariah, sebagaimana diberitakan ekonomisyariah.org.

“ Keuangan Islam merupakan pilar utama dalam strategi Dubai untuk menjadi ibukota ekonomi Islam dunia. Sebagai rumah bagi lembaga pendidikan dan pelatihan di wilayah ini, kita memiliki peran penting untuk membawa akademisi, industri dan pemerintah lebih dekat bersama-sama untuk memastikan keberhasilan masa depan sektor ini,” ujar Managing Director of Dubai International Academic City dan Dubai Knowledge Village, Dr Ayoub Kazim.

Hasil survei kepada 60 bank memperlihatkan sebanyak 50% mengatakan bahwa mereka kesulitan untuk mempekerjakan para lulusan untuk mengisi posisi pemula, sebanyak 23% mengatakan bahwa mereka kesulitan untuk mempekerjakan orang pada posisi menengah dan sebanyak 5% menyatakan bahwa mereka sulit mempekerjakan orang untuk mengisi level atas/senior

Lykan Hypersport, Mobil Termahal di Dunia


 
Lykan Hypersport bukan saja menjadi mobil super dengan harga termahal di dunia. Mobil ini merupakan mobil yang menyematkan berbagai teknologi terkini di sebuah mobil. Seperti apa?

Di dunia automotif, Bugatti, Ferrari, Lamborghini ,dan lainnya telah mempopulerkan mobil-mobil super berharga mahal. Bugatti Veyron Super Sport misalnya dinobatkan oleh majalah Forbes sebagai mobil termahal di dunia dengan harga Rp24,3 milyar. Namun,sepertinya sebuah perusahaan mobil yang bercokol di Lebanon,yakni W Motorsport, adalah perusahaan mobil yang berhasil mengalahkan dominasi Bugatti tersebut.

Adalah mobil berharga Rp34 miliar yang dinamakan Lykan Hypersport yang mampu mengalahkan mereka. Lykan Hypersport memang seperti perpaduan rumus-rumus mobil kencang di dunia.Mobil ini sudah pasti kencang,mewah, canggih,dan harganya pun selangit. Dengan harga USD3,5 juta,Lykan Hypersport telah menjelma menjadi salah satu mobil termahal di dunia. Bahkan,Lykan Hypersport bisa dibilang sebagai mobil baru termahal di dunia yang ada saat ini dan mengalahkan Bugatti Veyron Super Sport.

Pertama kali hal yang paling menarik dari mobil ini adalah mesinnya.Tidak seperti mobil-mobil super lain yang menggunakan mesin V12 atau W20,mobil ini hanya dibekali dengan mesin berkapasitas 3.800 cc plus twin turbo flat-six. Berkat ramuan dari RUF,tenaga mesin ini bisa terdongkrak menjadi 750 daya kuda dan torsi yang luar biasa besar,yakni 1.000 Nm.Sangat impresif! RUF merupakan tuner asal Jerman yang biasa mengolah mobilmobil Porsche.Jadi,dari petunjuk ini bisa sedikit disimpulkan bahwa mesin yang digunakan Lykan Hypersport kemungkinan besar adalah mesin dari mobil Porsche. Keajaiban lainnya adalah sektor eksterior.

Lampu mobil ini disematkan berlian.Total ada 420 berlian 15 karat yang berkumpul di lampu tersebut.Jika Anda tidak tertarik dengan berlian,W Motors ikhlas mencarikan batu mulia lainnya untuk mobil tersebut. Sektor interior juga tak kalah menakjubkan.Aura futuristik tergambar jelas di setiap jengkal bagian dalam mobil ini.Warna hitam tampak mendominasi kabin mobil ini dengan lekuk-lekuk yang terbilang memiliki garis tegas dengan banyak bagian yang dibuat dari bahan titanium dan serat karbon. Jok mobil ini mengingatkan Anda akan film Tron.

Jok ini hadir bagai sebuah jok robot.W Motors mengklaim kalau jok ini didesain dengan sangat teliti untuk ikut serta menjaga keamanan dan kenyamanan pengendaranya meski sedang dalam kecepatan tinggi. Jika itu juga dirasa belum cukup, W Motors juga siap menabur berlian di beberapa bagian interior mobil yang mereka kembangkan selama 6 tahun tersebut.Edan memang. Nah,sekarang bagian terbaik dari mobil ini,yakni panel holographic. Segala informasi yang ada di dasbor mobil ini tampil dengan rekayasa holografis.

Panel informasi ini mampu memberikan pengendara segala informasi dalam bentuk tiga dimensi.Bahkan,jalur yang hendak dilalui pun dapat diketahui dalam tampilan tiga dimensi pula. Sementara,panel informasi yang berada di balik roda setir juga hadir dengan nuansa futuristik.Kondisi mobil dapat diketahui dengan mudah dan cepat.Kecuali Lykan Hypersport,tidak ada satu pun mobil di dunia yang sudah mengaplikasikan teknologi ini. ?W Motors tidak hanya membuat mobil.Kami juga membangun teknologi baru seperti info holografis yang ada di Lykan.

Mobil ini merupakan mobil pertama yang mengaplikasikan teknologi ini,?ujar Ralph Debbas,CEO W Motorsport. Dengan segala kecanggihan, kemewahan dan kekuatan mesin tersebut,wajarlah jika banderol mobil ini cukup membelalakkan mata.Dan, jika Bruce Wayne hendak mencari mobil baru di film Batman selanjutnya,sepertinya mobil ini sudah lebih dari cukup.

Qatar, Negara Kecil yang Mengguncang Kawasan Teluk

 

Qatar hanyalah negara kecil. Posisinya dikepung Arab Saudi di selatan dan Teluk Parsia di perbatasan sisanya. Luasnya tak lebih dari 12.000 km2. Bandingkan dengan Jakarta yang mempunyai luas 661.52 km2. Penduduknya juga sedikit, sekitar 1.8 juta jiwa. Itu pun penduduk aslinya hanya sekitar 300 ribu jiwa. Sisanya pekerja asing dari  berbagai negara, termasuk dari Indonesia (sekitar 30 ribu jiwa).

Meskipun kecil, jangan tanya kekayaan negara yang terletak di sebuah semenanjung kecil di Jaziarah Arab itu. Majalah Forbes mencatat, Qatar merupakan negara terkaya di dunia. Versi World Bank, pendapatan per kapita Qatar pada tahun 2011 hampir mencapai 90 ribu dolar (tepatnya 89.736) atau sekitar Rp 1 miliar (kurs Rp 11.430/dolar).

Sebagai gambaran, masih menurut World Bank, pada 2012 pendapatan per kapita Saudi 24.116 dolar, Uni Emirat 39.058 dolar, Kuwait 51.497 dolar, Oman 23.133 dolar, dan Bahrain 22.467 dolar. Sementara itu pendapatan per kapita Indonesia hanya 3.471 dolar atau sekitar Rp 40 juta.

Entah lantaran statusnya sebagai negara terkaya atau alasan lain, yang jelas Qatar berani berbeda. Terutama dengan negara-negara yang tergabung dalam Dewan Kerja Sama Teluk (Majlis At Ta'awun Al Khaliji), yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Oman, Bahrain, dan Qatar sendiri. Perbedaan yang seringkali membikin geger negara-negara di kawasan Teluk. Geger terakhir terjadi pada Rabu malam pekan lalu (05/03) ketika tiga negara -- Arab Saudi, Uni Emirat, dan Bahrain – menarik duta besarnya dari Doha (Ibu Kota Qatar).

Dalam pernyataan bersama, ketiga negara menyatakan terpaksa menarik para duta besarnya karena Doha dianggap melanggar kesepakatan Dewan Kerja Sama Teluk. Yaitu: tidak boleh intervensi  masalah dalam negeri masing-masing anggota, tidak diperkenankan mendukung siapa saja yang bisa mengancam stabilitas keamanan kawasan baik yang dilakukan orang per orang ataupun organisasi, dan tidak boleh membantu pihak mana pun yang bersikap bermusuhan terhadap negara anggota

Tidak dijelaskan jenis kesepakatan apa dan mana yang telah dilanggar Qatar, sehingga membuat marah besar ketiga negara. Marah besar yang disebut pengamat Timur Tengah, Abdul Rahman Al Rasyid, sebagai sanksi berjamaah (al 'uqubah al jama'iyah). Namun, membaca sepak terjang Qatar sekitar dua dekade terakhir kita bisa memahami mengapa negara-negara tetangga sering gerah dengan keemiran terkecil di lingkungan Dewan Kerja Sama Teluk itu.

Qatar boleh dikata merupakan negeri paradoks. Tepatnya sering menimbulkan kontroversi. Di satu sisi ia terbuka terhadap Barat, namun di pihak lain ia dituduh sering membantu jamaah garis keras yang nota-bene menentang kepentingan Barat.Sebagai misal, negara ini – lewat Qatar Foundation --  setiap tahun menggelontorkan dana jutaan dolar untuk mensponsori  klub sepakbola Barcelona. Iklan-iklan Qatar Airways juga membanjiri sejumlah stadion klub-klub elite di Eropa. Bahkan keluarga penguasa Qatar – melalui The Qatar Investment Authority -- telah membeli dua klub sepakbola di Eropa, Paris Saint Germain (PSG) dan Malaga FC (Spanyol). Dan, untuk pertama kalinya di kawasan di Timur Tengah, Qatar terpilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia 2022.

Di dalam negeri, Qatar pun tidak menolak kehadiran asing. Terbukti dua pangkalan militer AS kini berada di negeri itu. Juga mal-mal, restoran, butik-butik bertaraf internasional, serta ratusan ribu perkerja asing.

Namun, pada waktu yang sama, Qatar juga 'memelihara' ulama sekaliber Sheikh Dr Yusuf Qardhawi. Dari Doha, ketua Persatuan Ulama Dunia ini bebas berbicara dan berfatwa apa saja. Sebagai misal, ia pernah berfatwa mengharamkan membeli produk-poduk Amerika dan Israel atau produk negara mana saja yang mendukung negara Zeonis Yahudi.

Qardhawi juga berfatwa memperbolehkan rakyat Arab menentang penguasa lalim. Ia juga mengatakan demonstrasi adalah hak rakyat selama disampaikan secara baik. Awal tahun lalu Qardhawi telah membuat marah penguasa Uni Emirat. Dari sebuah khutbah Jumat ia mengatakan negara itu telah menentang pemerintahan Islam dan memenjarakan mereka yang bersimpati kepadanya.  Yang terakhir ini tampaknya merujuk pada penangkapan orang-orang Ikhwanul Muslimin oleh aparat kemanan Uni Emirat.

Kontan saja pernyataan keras Qardhawi ditanggapi Uni Emirat dengan memanggil duta besar Qatar di Abu Dhabi. Namun, Qatar hanya menjawab pernyataan Qardhawi adalah urusan pribadi. Sedangkan kebijakan luar negeri Qatar hanya melalui saluran resmi negara.Bukan hanya Qardhawi, stasion televisi Aljazira yang bermarkas di Doha juga sering membuat marah para pemimpin Arab. Berita-berita Aljazira dinilai seringkali mengritik penguasa Arab dan terkesan lebih membela aksi-aksi unjuk rasa. Bahkan Aljazira sering dituduh lebih membela kelompok-kelompok garis keras, seperti halnya pembelaannya terhada Ikhwanul Muslimin yang oleh Mesir dianggap sebagai organisasi teroris.

Hanya Aljazira yang hingga kini masih menggunakan istihah penggulingan Presiden Mursi sebagai 'kudeta militer'. Sedangkan media lain memakai istilah 'pelurusan arah revolusi'. Penguasa Qatar sebagai pemilik Aljazira menegaskan bahwa kebijakan pemberitaan adalah independensi redaksi yang harus bersikap netral dan profesional.

Selanjutnya, kebijakan-kebijakan luar negeri Qatar juga sering tidak sejalan dengan yang diambil oleh para pemimpin negara-negara Teluk. Sebut misalnya kebijakan soal Suriah, Libia, Yaman, Iran, Turki dan sebagainya. Terakhir adalah masalah Ikhwanul Muslimin.Qatar dituduh terus membela dan bahkan mendanai Ikhwanul Muslimin di Mesir, termasuk 'memelihara' salah seorang pemimpinnya, yaitu Sheikh Qardhawi. Sementara itu, negara-negara Teluk lain mendukung penumpasan gerakan Ikhwanul Muslimin oleh Pemerintah Mesir sekarang ini. Bahkan dua hari setelah penarikan duta besar dari Doha, Saudi secara resmi juga memasukkan Ikhwanul Muslimim sebagai organisasi teroris.

Perbedaan sikap dan kebijakan Qatar itulah yang barangkali telah membuat marah pemimpin negara-negara Teluk lain. Pertanyaannya, apakah sanksi berjamaah itu bisa mengubah sikap Qatar?

Sebagai pengekspor minyak dan gas, ekonomi Qatar mungkin tidak terpengaruh. Namun secara politik, negara kecil yang kaya ini akan semakin terkucilkan di kawasan Teluk. Bila kemudian Qatar  beraliansi dengan negara-negara lain di luar Teluk, bisa dipastikan kawasan Timur Tengah akan tambah bergejolak, yang dampaknya bisa mendunia. Termasuk kenaikan harga minyak di pasar internasional.